TUGAS 1 Softskill (berfikir deduktif)
Nama : Kirana Rizky Annisa
Kelas : 3EA22
Npm : 14212108
Pengertian berfikir deduktif
Berfikir
adalah berbicara dengan diri sendiri mempertimbangkan, menganalisa dan
membuktikan, bertanya mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi. Berfikir deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian deduktif :1) Menurut Jujun S Suriasumantri
Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
2) Menurut Wikipedia
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
contoh :
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Ada 2 macam penalaran deduktif
- Menarik simpulan secara Langsung
- Menarik simpulan secara Tidak Langsung
menarik Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis.
sedangkan menarik secara tidak langsung merupakan kebalikan dari secara
langsung dimana pada secara tidak langsung membutuhkan 2 buah premis
sebagai datanya.
Macam-Macam Deduktif
1. Silogisme
Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan
fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang
terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Jenis-jenis silogisme :
- Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis
tersebut adalah term penengah (middle term).
contoh :
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
- Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi
hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
contoh:
Jika hujan saya naik becak.
Sekarang hujan.
Jadi, saya naik becak
Jika hujan saya naik becak.
Sekarang hujan.
Jadi, saya naik becak
- Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif
yang lain.
contoh:
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata berbaju putih.
Jadi ia bukan tidak berbaju putih.
Ternyata berbaju putih.
Jadi ia bukan tidak berbaju putih.
- Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan
keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang
mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis
minor adalah secara analog bukan yang semestinya.
contoh :
Hasan di rumah atau di pasar.
Ternyata tidak di rumah.
Jadi, hasan di pasar
2. Entimen
Entimem
adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin
mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaranBentuk semacam
ini dinamakan entimem (dari enthymeme, Yunani. Lebih jauh kata itu
berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam
ingatan’). Dalam tulisan-tulisan bentuk ilmiah yang dipergunakan, dan
bukan bentuk formal seperti silogisme.
contoh :
PU : Setiap warga negara Indonesia berhak menyampaikan pendapat.
PK : Andika adalah warga negara Indonesia
K : Andika berhak menyampaikan pendapat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian deduktif adalah
pengambilan kesimpulan untuk suatu atau beberapa kasus khusus yang didasarkan
kepada suatu fakta umum. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang
gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan
demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata
kunci untuk memahami suatu gejala.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://www.belajarbahasaindonesia.com/silogisme/