Jumat, 29 Mei 2015

TUGAS 3 SOFTSKILL (NO 9)

Proposal (usul)


A. Pengertian Proposal 

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.


Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
1. nama proposal
2. pendahuluan
3. tujuan
4. bentuk/jenis kegiatan
5. pelaksanaan
6. panitia pelaksana (terlampir)
7. biaya/dana (rincian terlampir)
8. harapan
9. lampiran


B. Jenis Proposal 

Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu :
1. Proposal Penelitian Pengembangan

Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, 
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. 
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.



Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
  1. Proposal bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
  2. Proposal bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
  3. Proposal semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak selengkap jenis proposal formal.

C. Tujuan Proposal

Tujuan Proposal adalah memperoleh bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama terang.


D. Fungsi proposal 

Fungsi Proposal adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pihak luar dalam memberikan partisipasi akan suatu kegiatan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Proposal mari kita lihat penjelasan Proposal mencakup komponen-komponen atau bagian-bagian yang merupakan struktur proposal seperti yang ada dibawah ini.. 

1. Latar belakang kegiatan, menjelaskan kejadian atau keadaan yang melatarbelakangi kepentingan dilaksanakan suatu kegiatan 
2. Tujuan, menjelaskan sasaran yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan dapat berupa manfaat atau keuntungan-keuntungannya. 
3. Peserta kegiatan, menjelaskan jumlah, latar belakang, atau asal peserta. 
4. Pelaksana Kegiatan, menjelaskan waktu dan tempat pelaksanaan beserta kepanitiaan atau pihak penyelenggaranya. 
5. Pembiayaan, Menjelaskan perincian dana yang diperlukan untuk setiap komponen atau subkegiatannya. 


E. Ciri-Ciri Proposal 

 Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan:
- Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
- Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
- Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :
-Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan
-Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
- Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
- Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
- Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
- Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.



F. Unsur-Unsur Proposal 
  1. Latar belakang masalah, Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
  2. Rumusan masalah, Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara empiris.
  3. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
  4. Hipotesis, Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas. Adapun rumusan hipotesis yang baik hendaknya dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih.
  5. Asumsi penelitian, Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya dari orang lain melalui karya tulisnya.
  6. Manfaat penelitian, Manfaat penelitian ditunjukkan mengenai pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
  7. Ruang lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik. keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidal memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.
  8. Kajian pustaka,  memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian.
  9. Definisi operasional, definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat para ahli. 



Sumber :


http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-proposal-bagian-bagiannya.html#_

http://expresisastra.blogspot.com/2013/09/unsur-dan-elemen-proposal-penelitian.html


TUGAS 2 SOFTSKILL ( NO. 4 )

Karya Tulis Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Tidak Ilmiah 

Nama  : Kirana Rizky Annisa
Kelas  : 3EA22
Npm    : 14212108


A. Karya Tulis Ilmiah 
biasa disingkat dengan Karya Ilmiah. yang merupakan tulisan atau laporan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dimiliki oleh peneliti. Didalam karya ilmiah memiliki karakteristik, jenis, ciri-ciri, dan contoh dari karya ilmiah. 

Beberapa karakteristik yang dimiliki karya ilmiah :
1. Mengacu pada teori sebagai landasan berfikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah
2. Lugas (tidak emosional, bermakna tunggal, dan tidak menimbulkan interprestasi lain)
3. Logis (disusun berdasarkan urutan yang konsisten)
4. Efektif (ringkas dan padat)
5. Efisien (hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting mudah dipahami) 


Jenis-jenis yang dimiliki karya ilmiah :
1. Artikel 
    Merupakan tulisan berisi pendapat subjektif penulisannya tentang suatu masalah atau peristiwa 

Sistematika yang dimiliki artikel :
- Judul 
- Nama Penulis 
- Abstrak 
- Kata Kunci
- Pendahuluan 
- Kerangka Teori 
- Pembahasan
- Penutup
- Daftar Pustaka 

2. Makalah 
    Merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya bedasarkan data          lapangan yang bersifat empiris- objektif. Makalah biasanya bisa digunakan oleh para mahasiswa suatu topik  tentu yang terdapat di perkuliahan. 

Sistematika yang dimiliki makalah :
- Pendahuluan 
- Pembahasan
- Kesimpulan 

3. Kertas Kerja (work paper) 
    Kertas kerja prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis yang lebih tajam dan dalam. yang dipresentasikan pada seminar. 

4. Paper 
    Sistematikanya sama dengan artikel atau makalah 

5. Skripsi 
    Merupakan karya tulis ilmiah yang digunakan mahasiswa untuk melengkapi syarat guna mendapatkan gelar sarjana. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan

6. Tesis 
    Tesis adalah karya tulis ilmiah yang digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang S2 (pasca sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi

7. Disertasi 
    Disebut juga dengan "PH.D Thesis" merupakan karya tulis ilmiah yang digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang S3 (meraih gelar Dokter)


Ciri-Ciri yang dimiliki karya tulis ilmiah :

1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Contoh yang dimiliki karya tulis ilmiah :

Contoh Karya Tulis Ilmiah Pendidikan
Judul Karya Ilmiah : "Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran"

Contoh Karya Ilmiah Globalisasi

Judul Karya Ilmiah : "Pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan masyarakat"


SUMBER :
http://www.komunikasipraktis.com/2014/09/karya-tulis-ilmiah-pengertian.html
https://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/


B. Semi Ilmiah 
Semi ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.


Ciri-Ciri yang dimiliki semi ilmiah yaitu :
- Emotif 
   Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif
- Deskriptif 
  Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti
-  Ditulis berdasarkan fakta pribadi
-  Fakta yang disimpulkan subjektif
-  Gaya bahasa formal dan popular
-  Mementingkan diri penulis
-  Melebih-lebihkan sesuatu
-  Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive


Contoh yang terdapat pada karangan semi ilmiah :

Berbicara masalah hakekat hidup sebenarnya membutuhkan rincian yang sangat panjang dan terinci. Namun secara ringkas, hakikat hidup bisa terungkap dari pernyataan Ali bin Abi Thalib. Menurutnya, awal kehidupan adalah tangisan, pertengahannya adalah ujian dan ujungnya adalah kefanaan. Ketika anda lahir anda menangis, dan tangisan itu akan menjadi warna kehidupan. Saat anda sedih dan juga bahagia terkadang ditandai dengan tangisan. 

SUMBER :
http://noviani26.wordpress.com/2012/03/21/karangan-ilmiah-semi-ilmiah-non-ilmiah/
http://dessymarantika7.blogspot.com/2014/04/ciri-ciri-karangan-ilmiah-semi-ilmiah.html


C. Karangan Non Ilmiah 

Karya non-ilmiah adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.


Ciri- ciri karangan non ilmiah yaitu :
Non Teknis Konkrit :Informatif, bernada populer, imajinatif,dll
- Teknis Umum :Informatif,umum, tidak untuk kepentingan pribadi dan masalah 

- Abstrak normal :Informatif, umum, non teknis,Tidak untuk kepentingan pribadi, populer,dll.
- Spesifik Historis : spesifik,sumber sejarah, bahasa dan susunan formal,dll.
- Emotif : sedikit informasi, tidak sistematis,dll
- Persuasif : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti bujukan untuk meyakinkan pembaca,dll
- Deskriptif : Informasi sebagian imajinatif dan subyektif, pendapat pribadi, nampaknya dapat dipercaya.
- Kritik : Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik, berprasangka menguntungkan, formal,dll.


http://lanicitraagustini.blogspot.com/2013/03/pebedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html